
SURABAYA – Tim Psikologi Biro SDM Polda Jawa Timur kembali melaksanakan kegiatan trauma healing bagi para keluarga yang terdampak musibah runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo.
Dipimpin Kabag Psikologi Ro SDM Polda Jatim, AKBP Dr. Mochammad Mujib, S.Psi., M.Psi., Psikolog,kegiatan pendampingan psikologis bagi keluarga korban yang menunggu proses evakuasi ini dilaksanakan di lingkungan Ponpes Al-Khoziny, Kamis (2/10/2025).
“Program trauma healing ini penting untuk membantu para korban maupun keluarga agar bisa segera bangkit dan pulih dari pengalaman yang menimbulkan tekanan psikologis,” ujar AKBP Mujib.
Dalam sesi tersebut, tim psikologi memberikan dukungan emosional, serta menanamkan semangat positif untuk menumbuhkan kembali rasa percaya diri.
“Kami juga memberikan arahan sederhana kepada orang tua korban tentang cara mendukung proses pemulihan mental korban selamat pascaperistiwa,” tambah AKBP Mujib.
Dengan trauma healing ini diharapkan keluarga korban merasa lebih kuat karena mendapatkan dukungan langsung dari tim psikologi Polda Jatim.
“Alhamdulillah, kami melihat adanya perkembangan, keluarga korban mulai bisa menerima kenyataan, meski tidak bisa dipungkiri rasa duka itu ada,” kata AKBP Mujib.
Sebagai tindak lanjut, tim Psikologi Polda Jatim akan terus memberikan pendampingan secara berkala agar proses pemulihan psikologis berjalan berkelanjutan dan maksimal.
Hari sebelumnya, Tim Psikologi Biro SDM Polda Jatim bersama sejumlah konselor dari Polresta Sidoarjo dan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi), memberikan pendampingan intensif kepada korban selamat yang dirawat di Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo.
Dikesempatan yang sama, Kabid Humas Polda Jatim,Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan pihak kepolisian dalam hal ini Polda Jatim dan Polresta Sidoarjo terus berupaya dalam penanganan musibah ini.
“Selain melibatkan Tim SAR Brimob,Biddokkes dan Biro SDM juga lebih kurang 208 personel dari Polresta Sidoarjo kita terjunkan,” kata Kombes Abast.
Menurut Kombes Pol Abast, personel tersebut dibagi tugas mulai dari pengamanan lokasi, pengaturan arus lalu lintas menuju pesantren hingga membantu mengangkut puing – puing bangunan.
“Selain membantu mengangkut puing – puing bangunan, personel kita sebar disejumlah titik strategis mulai dari sekitar lingkungan Ponpes hingga jalur lalu lintas sekitar lokasi,”ungkap Kombes Abast.
Sementara itu untuk antisipasi penanganan jenazah korban baru, Kabid Humas Polda Jatim mengatakan Polda Jawa Timur telah menyiapkan Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya dan Porong. (*)